Sabtu, 14 Januari 2017

Kembali Lagi

Jalanku tak pernah secepat ini,
Langkahku tak pernah selambat ini,
Perasaanku tak pernah seberantakan ini,
Sejak mata hitam kelam itu,
Kembali pada pelukan mata sayup yang hampir selesai melepaskan pelukannya waktu itu.

Aku, begitu muak dengan waktu.
Tak tahu siapa yang ingin kusalahkan pada perjalanan kesibukanku kali ini,
Kau, ataukah waktu.
Mengapa diputarannya, lagi-lagi terselip tentangmu.
Mengapa disela kesibukanku,
Lagi-lagi ada wajahmu.
Lagi-lagi rasa itu.
Lagi-lagi harapan itu.
Lagi-lagi aku muak dengan hal itu.

Berwindu-windu aku mencoba melepasnya.
Bertahun-tahun aku mencoba melupakannya.
Namun mengapa? 
Diantara 3600 detik dalam satu jam,
86400 detik dalam sehari,
7 hari dalam seminggu,
Hanya sedetik.
Cukup sedetik.
Cukup satu kedipan mata.
Cukup satu pertemuan.
Bahkan itupun dalam keadaan penuh kegelapan.
Bahkan didetik itupun mataku tak kuasa menatapmu.
Bahkan....
Setelah tumpukan windu.
Setelah ratusan rindu.
Kulewati.

Aku berjuang melepasmu.
Melepaskan kita.
Merelakan kenangan.
Menghapus benciku padamu.
Benci tentang aku yang menggila tentangmu.

Mengapa...
Hanya sedetik itu, aku mampu melupakan perjuanganku.
Rasa yang telah kukubur lama. Rasa yang aku pernah tersiksa begitu lama.
Kembali lagi memenuhi seluruh ragaku.
Harapanku kembali lagi karna dentingan jaram detik setelah pertemuan menyesatkan itu.
Padahal disaat pada detik yang sama, engkau bahkan mungkin tak mengenaliku.
Yang detik setelahnya mungkin kau akan melupakan pertemuan itu.
Ada apa dengan ku?
Waktu begitu kejam terhadapku. Menyiksaku dengan rasa sepihak seperti ini.
Menghukumku dengan masa lalu yang tak pernah berhasil aku bebas darinya.
Merelakanku terjebak lagi pada resolusi yang pernah kulewatkan tahun lalu.
Membuatku tanpa sengaja membangun resolusi itu kembali.
Yaitu, melupakanmu.
Lagi dan lagi.
Entah 12 bulan lagi aku menunggu tentang menyelesaikan resolusi itu.
Entah berapa hari
Entah berapa minggu
Tahun, windu, dan selama apalagi waktu terus menyelipkan sedetik pertemuan itu.
Yang membuatku berjuang melupakannya dalam kurun waktu 12 bulan.
----
"Kutatap mata itu dalam cahaya remang,
tak kusangka aku tenggelam lagi dalam
gelapnya lautan kenangan tentangnya."
-saksi pertemuan singkat