Tengah malam di sebuah rumah petak di gang yang sempit, 4 lilin menyala.
Suasana begitu hening hingga terdengar percakapan mereka..
Lilin 1 : Aku adalah Lilin Damai. Tapi aku sudah jenuh, setiap hari penghuni rumah ini bertengkar, saling menyalahkan dan saling memaki. Lebih baik aku memadamkan nyala apiku.."
Lalu berhembuslah angin malam dan lilin pertama itu pun padam.
Lilin ke-2 berkata :
"Aku adalah Lilin Kasih.
Tapi aku juga sedih, karena penghuni rumah ini saling membenci satu sama lain. Setiap hari mereka cemberut dan hidup bersama dengan terpaksa.. Lebih baik aku juga memadamkan nyala apiku.."
"Aku adalah Lilin Kasih.
Tapi aku juga sedih, karena penghuni rumah ini saling membenci satu sama lain. Setiap hari mereka cemberut dan hidup bersama dengan terpaksa.. Lebih baik aku juga memadamkan nyala apiku.."
Angin malam pun bertiup dan padamlah lilin kedua.
Kemudian lilin ke-3 berkata :
"Aku adalah Lilin Iman.
Tapi lihatlah keluarga ini, mereka jarang sekali beribadah. Mereka tidak percaya lagi bahwa Tuhan itu ada. Lebih baik aku juga padam.. "
"Aku adalah Lilin Iman.
Tapi lihatlah keluarga ini, mereka jarang sekali beribadah. Mereka tidak percaya lagi bahwa Tuhan itu ada. Lebih baik aku juga padam.. "
Lagi-lagi angin berhembus dan lilin ketiga padam.. Tinggallah 1 lilin menyala, yaitu lilin keempat, ia pun bermaksud memadamkan nyala apinya.
Tapi tiba-tiba seorang anak laki-laki kecil penghuni rumah itu terbangun.
Melihat kamarnya hampir gelap gulita, anak itu tiba-tiba merasa sedih dan ketakutan.. Ia pun menangis tersedu-sedu.
Melihat kamarnya hampir gelap gulita, anak itu tiba-tiba merasa sedih dan ketakutan.. Ia pun menangis tersedu-sedu.
Melihat anak yang kecil dan sedih itu, lilin keempat menjadi terharu.
Ia berkata :
" Nak, jangan menangis, masih ada aku.. Aku adalah Lilin Harapan. Selama aku masih menyala, lilin-lilin lainnya juga masih bisa dinyalakan kembali.."
" Nak, jangan menangis, masih ada aku.. Aku adalah Lilin Harapan. Selama aku masih menyala, lilin-lilin lainnya juga masih bisa dinyalakan kembali.."
Dengan mata berkaca-kaca anak laki-laki kecil itu meraih lilin keempat.. dan menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Dalam cerita ini, kita bisa mengambil hikmahnya, yaitu mungkin kita bisa ditinggal segalanya, tapi tidak dengan harapan, harapan selalu ada
HARAPAN, ada di dalam hati kita.
HARAPAN, tidak bisa diambil oleh siapapun..
HARAPAN, ada di dalam hati kita.
HARAPAN, tidak bisa diambil oleh siapapun..
Setiap kali Iman kita goyah ;
Damai dan Kasih meninggalkan kita ;
Bertahanlah ;
Ingatlah selama kita masih hidup,
HARAPAN SELALU ADA .
Damai dan Kasih meninggalkan kita ;
Bertahanlah ;
Ingatlah selama kita masih hidup,
HARAPAN SELALU ADA .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar