Sabtu, 10 September 2016

Mimpi

"Bermimpilah setinggi langit, dan jika kau terjatuh, kau akan jatuh diantara bintang-bintang." - Soekarno Hatta.

Sepertinya, saat ini, dalam menghadapi mimpi ini, menghidupkan mimpi ini, demi me'nyata'kan mimpi ini, beberapa kata terakhir dari kutipan itu, ingin kuganti.

Karna jatuh diantara bintang-bintang adalah mimpi dari Soekarno itu sendiri.
Karna jatuh diantara puncak tertinggi burj khalifah adalah mimpi dari saya sendiri.
Mungkin ribuan orang datang dan pergi meninggalkan dan mengunjungi gedung itu
Tak ada dari mereka yang dapat mengira,
tak ada dari mereka yang bisa menduga,
ditempat jauh,
dikota kecil,
seorang gadis yang begitu biasa,
bermimpi dalam benaknya yang tak seberapa,
menggenggam mimpi dilengannya yang tak seberapa kekuatannya,

Dialah, yang tak sengaja jatuh pada gedung itu.
Gedung yang mereka anggap hanyalah pencakar langit yang biasa saja,
yang beberapa diantaranya menganggapnya indah,
namun hanya ingin berkunjung saja.
Dan beberapa pula diantaranya bermimpi,
namun mimpi yang tidak dia junjung tinggi.

Tetapi gadis itu,
tak tahu hal apa yang membuatnya berani bermimpi setinggi gedung itu,
yang ia tahu hanyalah,
mencapai puncaknya,
menggapai mimpinya,
menyatakannya,
mengubah segalanya,

Mengubah tawaan orang menjadi tepuk tangan yang meriah,
seberapa inginnya ia menjadikan cacian menjadi kekaguman yang tak berujung.

Maka izinkanlah.
gadis kecil biasa itu,
berjuang.
Biarkanlah ia merasakan merahnya darah yang ia korbankan demi sejuknya angin
ketika berdiri tepat diatas gedung itu.
Biarlah mereka menjadi saksi,
Betapa lelahnya menjadi seorang pemimpi.
Betapa pedihnya menghapus pilu,
Betapa indahnya nanti,
saat itu semua menjadi nyata,
saat semua ada didepan mata,
5 cm,
selalu tergantung sedekat itu,
tak pernah begitu dekat,
tapi tak pernah terasa jauh,
Cukup seperti itu,
"Bermimpilah setinggi langit,
dan jika kau jatuh,
kau akan jatuh tepat dipuncak
gedung Burj Khalifah."
- sang pasukan hujan.