Kamis, 04 Februari 2021

Jatuh Cinta yang tidak menetap

Pasti dari judulnya kau sudah marah deluan, bukan?
Merutuki, mana mungkin berani menulis Jatuh cinta yang tidak menetap alias dinamis?
Entah juga apa jawabku.
Bagaimana mungkin, aku berani menganggap ini tidak menetap?
Seperti garis X dan Y
Cinta ini begitu laju, meliuk, memuncak, terkadang stabil, terkadang berliku.
Maksudku menuliskannya, begitu sederhana.
Pada sikapmu, sayang.
Pada perhatianmu.
Pada marahmu.
Pada kasih sayangmu.
Tidak menetap berarti selalu sekali,
Jatuh cinta berkali-kali.
Kembali cinta lagi.
Padahal kau tahu, sederhana sekali.
Pada perhatianmu, yang meskipun kuanggap tak terbiasa.
Pada sikapmu, sayang.
Pada perhatianmu,
Pada marahmu,
Pada kasih sayangmu,
Pada senyummu,
Pada baik hatimu,
Pada niat baikmu,
Pada pengorbananmu,
Pada keikhlasan hatimu,
Pada perhatianmu
Kau tahu,