Kamis, 16 Maret 2017

Lembaran Baru

jika mungkin sanggup diperumpamakan, mungkin aku adalah sebuah patung beberapa hari belakangan ini.
hanya saja patung yang tak diam setiap saat dan mampu berbicara.
Tapi sebagian besar mungkin kami hampir sama.
cuma mengetahui diam dan tak mengenal rasa.
namun entah mengapa, entah kapan,

patung itu mulai mengenal rasa.

pernah terbersit meski hanya sementara, ingin kembali padamu.
ya, engkau yang dulu.
karna alasan bahwa aku sudah terlalu terbiasa dengan rasa yang mulai hambar terhadapmu, mungkin?
tapi tak tahu, ataukah mungkin tuhan memang menggariskan seperti itu,
timbul rasa baru terhadap seseorang yang baru.

tak ada yang menyangka, sang penulis...
menemukan lembaran barunya.
buku barunya,
halaman,
isi,
bab,
sampul,
semuanya baru.
tak sedikitpun lagi menjadi chapter lanjutan dari buku lamanya.

betapa beruntung,
seseorang yang sanggup membuat sang penulis kembali jatuh hati.
kembali mencintai,

entah siapa lembaran baru itu,
hanya menjadi rahasia antara si penulis, tuhan, dan setiap untaian katanya yang tahu.
tapi satu hal yang ingin penulis itu ucapkan,

sekali kau membuat seorang penulis mencintaimu, namamu akan abadi disetiap tetesan penanya,
.

rahasia tuhan jika memang lembaran baru itu akan abadi.
tapi sang penulis hanya mampu berharap,
agar kisah barunya ini,
dapat menjadi kisah terbaik diantara semua kisah yang pernah ia tuliskan sebelumnya.

semoga saja, Allah menggariskannya seperti itu.

xoxo.

p.s : karna berhubung memang saya punya kisah baru, saya akan mengganti nama blog ini dari sucisultan.blogspot.com menjadi pasukanhujan.blogspot.com

happy reading!
xx

Sabtu, 11 Maret 2017

compliqué

Pernahkah kau merasa mekarnya bunga  ketika sedang jatuh cinta?
Pernahkah kau merasa indahnya rasa kupu-kupu yang beterbangan ketika merasakan cinta untuk kedua kali?
Lalu saat setelahnya,
Kau mulai merasa tak pantas terhadapnya
Dan merasa ia tak pantas pula terhadapmu
Dunia seakan menjadi tak masuk akal
Kupu-kupu terbang entah kemana
Bunga-bunga layu entah kenapa
Detik bagai hari yang begitu panjang
Disaat
Bahkan kau merasa begitu muak
Menyesal
Telah mengizinkannya
Cinta baru
Yang bahkan belum kau proklamasikan kejelasannya
Membuatmu berharap melupakannya
Karna ia lebih pantas bersama bunga lain yang sedang bermekaran padanya
Dengan kupu-kupu yang menanti kehadirannya.
Pernahkah?
Sesakit itukah?
Melepaskan sesuatu yang bahkan tak pernah kau genggam sebelumnya?
Mengucapkan selamat tinggal bahkan
Bahkan…
Sebelum kau mengucap selamat datang padanya.

Maka dari itu,
Saya memilih mundur. Meski saya
Baru selangkah maju.

-unknown