Jumat, 24 April 2015

Setitik embun di Palestina

plissyaaa jangan diplagiat:)
-karya:sucisultan-
Lagi-lagi roket kiriman dari tentara israel menghampiri tanah ku yang suci ini, Palestina. Tempat yang dulu dimana bersama bersama kedua orang tuaku, adikku, dan sahabat- sahabatku. Kini menjadi tempat dimana aku harus melihat satu demi satu dari mereka gugur demi membela kemerdekaan kota ini. Hari demi hari kulalui dengan penuh luka dan tangis. Kota yang sekarang telah hancur karna keegoisan dan keserakaan orang-orang dari negri seberang, Israel. Yang telah menghancurkan kota ini dengan serangan roket dan bom yang mereka kirim kepada kota Gaza ini.
 Kini, Aku berada di salah satu mesjid yang mungkin akan menjadi target pengeboman selanjutnya. Aku mungkin sudah terbiasa dengan kepergian sahabat-sahabatku, tetangga-tetanggaku serta anak anak yang menjadi korban kejahatan kaum Zionis. Tapi kali ini, aku sudah tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sedih dan tangis akan kepergian Ayahku yang membekaskan luka yang sangat dalam di hatiku. Tubuhku terasa sangat kaku dan hilang rasa dengan melihat tepat didepan mataku orang yang sangat kucintai itu terkena ledakan roket yang disusul dengan darah yang berceceran diwajahnya. Langkahnya yang mendekat padaku yang telah berlari secepat mungkin untuk menghampirinya, Dia terjatuh tepat dibawah pangkuan adikku, Raihan. Raihan adalah adik laki-laki ku yang masih berumur 14 tahun dan telah menjadi tentara untuk membela dan menjaga kota Palestina ini. Aku menghapus darah dari wajah ayaku yang berceceran yang kini telah mengotori baju putihku ini.
"ayah bertahanlah! aku akan memanggil bantuan untuk ayah, bertahanlah ayah!" kataku segera berdiri dan mencari bantuan dari dokter atau orang lain. Akan tetapi, langkahku terhenti karna Lenganku ditahan oleh ayahku.
"Aisyah! Tidak usah mencarikan ku bantuan. bantuan medis dsini sangatlah kurang. Lebih banyak orang yang lebih mementingkannya dari pada ayah. Izinkan lah mereka yang mendapatkan bantuan itu!Dengarlah Aisyah, berjanjilah kepada Ayah! Lindungi lah Ummi dan adikmu Raihan. dan jagalah tanah Palestina ini, Lindungilah mesjid Al- Aqsha, Lindungi dan jagalah Agama Allah. BIRRUH, BIDDAM,'ABDIKA YA AQHSA!". "DEMI RUHKU, DEMI DARAHKU UNTUKMU WAHAI AL-AQHSA.". itulah kata terakhir yang diucapkan oleh ayahku, sebelum dia menutup matanya untuk selamanya. Genggaman tangannya yang melemah dari tanganku, Matanya yang tertutup dan berhentinya detakan jantungnya yang membuatku semakin meneteskan air mata. Kesedihanku menjadi semakin bertubi-tubi. Aku merasa sangat kaku. Penglihatanku semakin buram, dan yang terkhir kali kulihat hanyalah senyuman yang terukir diwajah Ayahku disertai cahaya yang berjalan mendekat, mendekati ayahku.
•••
Assalamualaikum warahmatullah, Assalamualaikum warahmatullah.
"Sudahlah, Aisyah. Janganlah terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, Ikhlaskan kepergian ayahmu dan doa'akanlah dia, agar diterima disisi allah Swt. Kata nenekku yang terus-terusan memberikanku semangat dan kekuatan agar aku bisa merelakan kepergian ayahku. Semalam, kata raihan aku pingsan tepat setelah bantuan datang. Aku menanyakan tentang cahaya itu, tapi kata raihan tidak ada cahaya apapun, mungkin itu adalah cahaya dari mobil ambulance yang datang. Tapi, menurutku itu mungkin adalah cahaya yang datang dari allah, yang datang menjemput roh ayahku yang berjihad dijalannya. Aku bersandar dibahu nenekku yang disampingnya ada Ummi ku yang kulihat sedang menutupi wajahnya yang mungkin sudah memerah karna dari selamalam dia menangis. Kami telah melaksanakan sholat jenazah yang tak lain jenazah nya adalah ayahku sendiri. Aku yakin mungkin inilah yang terbaik yang allah berikan kepada kami dan keluargaku. Ayahku adalah penghafal qur'an yang telah menghafal tiga puluh juz al-qur'an, selama hidupnya dia adalah orang yang sangat baik dan bijaksana. Maka tidak salah,kami mencium bau yang sangat wangi yang berasal dari jasad nya. Subhanallah. Aku semakin yakin akan cahaya yang kulihat tadi malam bukan hanya cahaya mobil ambulance. Aku yakin cahaya itu berasal dari Allah Rabb yang Maha Agung. Aku akan menepati semua janji ku kepada Ayah. Aku akan. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri. Bahkan seluruh jiwa dan ragaku akan melindungi Mereka. Melindungi Ummi, Raihan, Al-Aqsha,Islam dan tanah ini, Palestina, Insya Allah.

*tobecontinued*




Tidak ada komentar:

Posting Komentar