Sabtu, 16 Maret 2019

Saat ini

semakin dewasa semakin kau menyadari,
bahwa semakin sedikit dan semakin sulit
kembali mencintai.
kupu-kupu dan pelangi yang dahulu rajin menghiasi  ruang-ruang dalam hati,
terkikis oleh waktu yang kian mendewasai.
terkadang ada rindu terhadap tidak tahu apa-apa.
saat rasa yang dahulu masih terlalu abu-abu untuk kusadari maknanya,
saat engkau yang dahulu masih selalu kuterka,
saat aku, masih tak mengenal rasa.
Cukup lama menunggu,
Ketika raga ini sudah lelah,
rasa tak lagi ingin betah,
mengejar dan selalu berakhir kecewa,
guru terbaikku adalah pada waktu.
belajar darinya bagaimana rumus takdir terhadap kita yang tak lagi bertemu sekaligus tak bisa menyatu.
menyadari rasa dibalik kepakan kupu-kupu, pelangi pada senja dan rasa apa yang disembunyikannya.
Kini telah kuhapal luar dalam isi dan maknanya.

Dimana tak perlu lagi abu-abu, karna kini semua terlihat berwarna.
Tak perlu lagi kupu-kupu penggelitik, karna telah layu mawarnya.
Atau mungkin,
tak perlu lagi hujan rintik, karna telah kusiapkan payungnya.
Saat dimana, hati tak perlu lagi menerka.
Saat kini, dihadapanku adalah aku yang  sulit kembali menyimpan rasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar